Ramadlan akan segera tiba. Sebuah kesempatan istimewa, karena bukan saja bilangan umur kita kian bertambah, tapi juga belaian kasih Ar-Rahmaan akan menghampiri kita lagi.
Bulan yang penuh dengan rahmat dan keberkahan. Rasulullah SAW menjelaskan, Ramadlan adalah penghulu (pemimpin) dari sebelas bulan yang lain. Hanya orang yang kenal keistimewaan Ramadlan saja yang akan suka cita bila Ramadlan akan tiba.
Sepatutnya kita harus mempersiapkan diri baik-baik untuk menyambutnya. Namun, Bagaimanakah caranya? Langkah-langkah berikut ini mungkin bisa membantu.
1. Muraja'ah akan ilmu yang berkaitan dengan shaum. Hendaknya kita memasuki dan menjalani shaum dengan pengetahuan, pedoman-pedoman yang baik, serta pengalaman-pengalaman yang telah lalu. Pelajaran itu bisa seputar rukun, syarat sah, syarat membatalkan, perkara-perkara sunnah dan makruh, serta hikmah yang terkandung di dalamnya.
2. Persiapan ruhani, yaitu menenangkan jiwa dalam menghadapi bulan shaum. Rasulullah dan para sahabat mempersiapkan kedatangan Ramadhan sejak enam bulan sebelum bulan tersebut tiba.
3. Memperbanyak doa sejak bulan ini (Rajab dan Sya’ban), semoga Allah SWT memberi kesehatan, kelapangan, dan kesempatan mengerjakan shaum. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah supaya kita dapat shaum dengan hati yang ikhlas, tulus dan jauh dari riya’, ujub, dan segala penyakit yang menghilangkan pahala shaum.
4. Siapkan diri untuk menjalankan shaum dengan perkataan dan perbuatan yang baik dengan sepenuh hati serta ikhlas semata-mata karena Allah.
6. Tinggalkan kebiasan-kebiasan yang memberatkan dan merugikan diri, seperti berbelanja berlebihan, larut dalam hiburan, membuang waktu, dan perbuatan yang tidak mendatangkan faedah. Hal tersebut justru bertentangan dengan hikmah shaum.
7. Sambutlah bulan Ramadlan dengan cita-cita dan azzam yang tinggi dengan memperbanyak ibadah, baik siang atau malam. Ini diperlukan untuk melatih diri dan mensucikan jiwa. Caranya dengan mulai melakukan 'pemanasan', yakni dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita sejak bulan Rajab dan Sya’ban.
8. Ucapkan tahniah kepada saudara seiman. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa'i dari Abi Hurairah Radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah senantiasa menggembirakan para sahabat saat kedatangan bulan Ramadlan. Rasulullah menggembirakan para sahabat dengan sabdanya, "Sesungguhnya akan datang kepada kamu bulan Ramadlan, bulan yang diberkati, Allah mewajibkan kamu berpuasa di dalamnya. Pada bulan Ramadhan dibuka pintu-pintu syurga, dikunci semua pintu neraka, dibelenggu semua syaitan. Di malamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang tidak memperoleh kebajikan pada malam itu, berartilah diharamkan baginya segala kebaikan untuk dirinya."
Bulan yang penuh dengan rahmat dan keberkahan. Rasulullah SAW menjelaskan, Ramadlan adalah penghulu (pemimpin) dari sebelas bulan yang lain. Hanya orang yang kenal keistimewaan Ramadlan saja yang akan suka cita bila Ramadlan akan tiba.
Sepatutnya kita harus mempersiapkan diri baik-baik untuk menyambutnya. Namun, Bagaimanakah caranya? Langkah-langkah berikut ini mungkin bisa membantu.
1. Muraja'ah akan ilmu yang berkaitan dengan shaum. Hendaknya kita memasuki dan menjalani shaum dengan pengetahuan, pedoman-pedoman yang baik, serta pengalaman-pengalaman yang telah lalu. Pelajaran itu bisa seputar rukun, syarat sah, syarat membatalkan, perkara-perkara sunnah dan makruh, serta hikmah yang terkandung di dalamnya.
2. Persiapan ruhani, yaitu menenangkan jiwa dalam menghadapi bulan shaum. Rasulullah dan para sahabat mempersiapkan kedatangan Ramadhan sejak enam bulan sebelum bulan tersebut tiba.
3. Memperbanyak doa sejak bulan ini (Rajab dan Sya’ban), semoga Allah SWT memberi kesehatan, kelapangan, dan kesempatan mengerjakan shaum. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah supaya kita dapat shaum dengan hati yang ikhlas, tulus dan jauh dari riya’, ujub, dan segala penyakit yang menghilangkan pahala shaum.
4. Siapkan diri untuk menjalankan shaum dengan perkataan dan perbuatan yang baik dengan sepenuh hati serta ikhlas semata-mata karena Allah.
6. Tinggalkan kebiasan-kebiasan yang memberatkan dan merugikan diri, seperti berbelanja berlebihan, larut dalam hiburan, membuang waktu, dan perbuatan yang tidak mendatangkan faedah. Hal tersebut justru bertentangan dengan hikmah shaum.
7. Sambutlah bulan Ramadlan dengan cita-cita dan azzam yang tinggi dengan memperbanyak ibadah, baik siang atau malam. Ini diperlukan untuk melatih diri dan mensucikan jiwa. Caranya dengan mulai melakukan 'pemanasan', yakni dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita sejak bulan Rajab dan Sya’ban.
8. Ucapkan tahniah kepada saudara seiman. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa'i dari Abi Hurairah Radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah senantiasa menggembirakan para sahabat saat kedatangan bulan Ramadlan. Rasulullah menggembirakan para sahabat dengan sabdanya, "Sesungguhnya akan datang kepada kamu bulan Ramadlan, bulan yang diberkati, Allah mewajibkan kamu berpuasa di dalamnya. Pada bulan Ramadhan dibuka pintu-pintu syurga, dikunci semua pintu neraka, dibelenggu semua syaitan. Di malamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang tidak memperoleh kebajikan pada malam itu, berartilah diharamkan baginya segala kebaikan untuk dirinya."
Semoga dengan kesungguhan kita dalam menyambut kehadiran Ramadlan, kita bisa meraih kesuksesan dalam menjalankan ibadah shaum. Amin.

:f
:D
:)
;;)
:x
:$
x(
:?
:@
:~
:|
:))
:(
:s
:((
:o
0 komentar:
Posting Komentar